Tulang adalah bagian tubuh yang keras namun bisa retak atau patah. Retakan atau patahnya tulang bisa ringan maupun parah, tergantung pada penyebab patah, usia dan kondisi tulang.
Patah tulang juga bisa bermacam-macam, mulai dari retakan yang kecil, patah dengan luka terbuka, patahan horizontal, patah miring atau pecah menjadi tiga bagian atau lebih. Karena jenis cederanya berbeda-beda, maka pengobatan dan perawatan yang perlu dilakukanpun berbeda.
Tes untuk Mendiagnosis Patah Tulang
Selain wawancara medis dan pemeriksaan fisik, dokter bisa melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui bagaimana gambaran tulang yang patah. Di bawah ini adalah beberapa pemeriksaan yang bisa disarankan oleh dokter, di antaranya:
- Rontgen - pemeriksaan sinar X perlu dilakukan untuk memastikan apakah ada patah tulang dan melihat kerusakan yang terjadi pada tulang.
- CT scan - pemeriksaan ini diperlukan bila dokter membutuhkan gambaran yang lebih jelas pada tulang beserta jaringan di sekitarnya.
- MRI - pemeriksaan MRI bisa dilakukan untuk mendapatkan gambaran lengkap terkait kerusakan seperti di bagian tulang rawan dan ligamen.
- Scan tulang - pemindaian tulang digunakan untuk menemukan patah tulang yang tidak terlihat melalui rontgen.
Baca Juga: Makanan yang Dianjurkan untuk Mempercepat Penyembuhan Patah Tulang
Pilihan Pengobatan untuk Memperbaiki Patah Tulang
Ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa dipilih dalam pengobatan patah tulang. Pemilihan pengobatan tergantung pada keparahan retakan atau patah tulang yang dialami, di antaranya:
Pemasangan bidai atau gips
Patah tulang ringan bisa diimobilisasi dengan pemasangan bidai atau gips. Pemasangan bidai mungkin berlangsung selama 3-5 minggu, sedangkan penggunaan gips mungkin lebih lama biasanya 6-8 minggu.
Reduksi tertutup
Reduksi tertutup adalah prosedur yang dilakukan untuk mengembalikan tulang agar kembali sejajar pada posisi sebenarnya tanpa operasi. Anggota gerak tubuh bisa didorong dan ditarik dari luar agar tulang di dalamnya bisa kembali ke tempatnya. Diharapkan tulang yang patah akan sembuh.
Reduksi tertutup dilakukan oleh ahli bedah ortopedi atau dokter ruang gawat darurat. Prosedur ini bisa dilakukan bila tidak ada luka terbuka pada cedera. Karena menyakitkan, pasien bisa diberikan anestesi pada area tulang yang patah hingga bius umum. Setelah prosedur, bisa dipasang bidai atau gips agar posisi tulang tidak berubah.
Baca Juga: Jenis-Jenis Patah Tulang dan Cara Mendiagnosisnya
Operasi patah tulang
Pada kondisi yang lebih parah, patah tulang perlu diperbaiki melalui prosedur operasi. Ada beberapa pilihan prosedur operasi yang dapat diberikan tergantung pada seberapa parah patah tulang yang dialami, di antaranya:
- Fiksasi internal
Fiksasi internal adalah operasi pembedahan tulang di mana tulang yang patah akan dikembalikan ke posisi sebenarnya, lalu posisinya dijaga dengan memasang implan khusus pada tulang selama proses penyembuhan tulang. Implan yang bisa digunakan adalah pelat, sekrup, paku atau kawat.
Fiksasi perlu dilakukan untuk mengurangi kejadian nonunion (patah tulang tidak bisa sembuh) dan malunion (patah tulang sembuh namun dalam posisi yang salah).
- Fiksasi eksternal
Fiksasi eksternal adalah prosedur yang dilakukan untuk memasang pin atau sekrup logam pada tulang di sisi yang patah. Pin atau sekrup ini akan dihubungkan dengan batang logam di luar kulit untuk membantu menjaga agar tulang berada di posisi yang benar selama proses penyembuhan.
- Arthroplasti
Bila patah tulang turut memengaruhi sendi, bisa dilakukan prosedur arthroplasti untuk untuk mengembalikan fungsi sendi. Dalam hal ini, sendi yang rusak bisa diganti dengan sendi buatan (prostesis).
- Bone graft
Bone graft atau transplantasi tulang adalah prosedur pembedahan dengan menggunakan tulang yang ditransplantasikan untuk memperbaiki atau membangun kembali tulang yang sudah rusak. Prosedur ini bisa menjadi pilihan apabila tulang mengalami kerusakan parah. Tulang yang ditransplantasikan bisa diperoleh dari tulang di tubuh atau donor eksternal.
Prosedur penyembuhan mana yang paling tepat untuk Anda tergantung pada kondisi keparahan dan hasil konsultasi dengan dokter. Apabila ada hal-hal yang ingin diketahui, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter ahli terkait dengan patah tulang atau kondisi kesehatan lainnya.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma